Koltim – Adanya rencana aksi unjuk rasa yang bakal dilaksanakan besok Kamis tanggal 16 Desember 2021 oleh Koalisi Penyelamat Koltim (KPK). Yang mana aksi tersebut bertujuan untuk mendesak Pj Bupati Kolaka Timur (Koltim) agar melaksanakan Rekom KASN No. B.4352/KASN/11/2021 untuk mengembalikan pejabat yang telah dimutasi (rotasi) oleh Bupati Koltim defenitif A. Merya Nur.
Sehubungan dengan hal tersebut Ridwan Iskandar selaku Koordinator Lapangan (Korlap) Forum Lintas Etnis Kolaka Timur angkat bicara.
Menurut Ridwan, rencana aksi KPK tersebut ditunggangi kepentingan beberapa orang, dan hanya akan mengacaukan kondisi keamanan dan stabilitas daerah.
“Sebagai warga negara yang baik, apalagi di tengah kondisi daerah di mana Koltim saat ini belum ada bupati yang defenitif, seharusnya semua pihak menahan diri dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat memperkeruh situasi keamanan daerah,” ucap Ridwan yang akrab disapa Ridho saat ditemui dikediamannya. Rabu (15/12/2021).
Ridho juga mensinyalir rekomendasi KASN untuk menganulir SK Bupati Koltim dan mengembalikan pejabat yang sudah dimutasi (rotasi) tersebut sarat dengan rekayasa dan kongkalikong. Pasalnya surat rekomendasinya sampai saat ini belum ada ditangan Pj Bupati, tapi kok sudah ada ditangan mereka.
“Ini kan aneh, surat rekomendasinya sampai saat ini belum ada ditangan Pj. Bupati, tapi surat itu sudah ada ditangan mereka yang menuntut dan terpublis dimedia sosial secara luas bersamaan dengan tanggal terbitnya surat tersebut, ini mengindikasikan adanya rekayasa dan kongkalikong didalamnya,” terang Ridho.
Ridho juga menduga kelompok yang menuntut di KASN adalah orang-orang oportunis yang berusaha mengambil kesempatan dalam kesempitan, mereka hanya berani ketika pemerintahan dalam keadaan kosong di mana tidak ada bupati definitif.
Dirinya juga menegaskan bahwa Forum Lintas Etnis Kolaka Timur bakal menggelar aksi yang sama dan dihari yang sama dengan jumlah massa yang lebih banyak.
“Selaku Korlap Forum Lintas Etnis Kolaka Timur, saya tegaskan bahwa kami akan melakukan aksi yang sama dan menurunkan massa yang lebih banyak sebagai aksi tandingan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk turun aksi dihari yang sama. Tujuan aksi kami adalah aksi tandingan untuk menolak rekomendasi KASN dan mendukung serta memberikan penguatan kepada Pj. Bupati dalam melakukan pengkajian mendalam untuk menyikapi rekomendasi tersebut dan mengamankan kebijakan bupati defenitif sebelumnya,” tegasnya.
Tak lupa Korlap Forum Lintas Etnis Kolaka Timur itu menyebutkan jumlah massa aksi yang bakal diturunan.
“Kita bakal turunkan massa sekitar 2000 – 3000 orang. Dan jika terjadi betrok, itu adalah konsekwensi dari sebuah aksi,” pungkasnya.