DaerahNews

Momen Penuh Haru, Bupati Yusran Akbar Bertemu Keluarga Besar setelah Puluhan Tahun di Kolaka  

Avatar photo
×

Momen Penuh Haru, Bupati Yusran Akbar Bertemu Keluarga Besar setelah Puluhan Tahun di Kolaka  

Sebarkan artikel ini

MEDIASULTRA.CO.ID | KOLAKA– Suasana haru menyelimuti rumah sederhana Hasnah Lagaligo di Kelurahan Laloeha, Kecamatan Kolaka, Kabupaten Kolaka, Jumat (25/4/2025). Tangis bahagia pecah ketika Mburi Saweringadi Lagaligo (83) akhirnya bertemu dengan keponakannya, Yusran Akbar, yang kini menjabat sebagai Bupati Konawe.

Pertemuan ini begitu istimewa karena terjadi setelah puluhan tahun terpisah oleh jarak dan waktu. Mburi Saweringadi, salah satu putri dari almarhum Lagaligo (Kakek Buyut), adalah saudara kandung Masri Piter Papua—ayah kandung Yusran Akbar.

Pertemuan yang Dinanti.

Dengan langkah gemetar dan air mata berlinang, Mburi memeluk erat sang keponakan.

“Aku tidak menyangka bisa bertemu anak dari adikku Masri dalam keadaan bahagia seperti ini. Terakhir bertemu, Yusran masih kecil,” ujarnya sambil tersenyum getir.

Yusran Akbar, yang tiba dengan balutan kemeja khas berwarna Putih Gading dengan ornamen motif “Tabere Tolaki” tanpa pengawalan ketat, terlihat begitu larut dalam momen itu.

“Ini pertemuan yang sangat berarti bagi saya. Tante dan paman adalah bagian dari sejarah keluarga kami yang nantikan,” kata Bupati yang juga ketua Kadin Konawe ini.

Cerita di Balik Perpisahan Panjang.

Keluarga besar Lagaligo (Buyut Yusran Akbar) renggang akibat perpindahan tempat tinggal dan kesibukan masing-masing. Masri Piter Papua, ayah Yusran, memilih tetap tinggal berdomisili di Konawe dan membangun keluarga di sana, sementara Mburi dan rumpunnya memilih menetap di Kolaka.

“Dulu kami sering berkirim surat, tapi lambat laun sudah jarang kontak. Saya selalu berdoa suatu hari bisa bertemu anak-anak Masri,” kenang Mburi, yang kini hanya bisa dituntun saat berjalan.

Janji untuk Mempererat Hubungan.

Dalam pertemuan singkat itu, Yusran berjanji akan lebih sering menjenguk keluarga di Kolama.

“Keluarga adalah segalanya. Saya ingin memastikan tante, paman dan keluarga besar di Kolaka tetap terhubung dengan kami di Konawe,” imbuhnya.

Ia juga menyempatkan diri menyerahkan “Buah Tangan” untuk Mburi yang sudah sepuh.

“Ini bentuk terima kasih saya atas doa dan kerinduan yang keluarga simpan selama ini,” tambah Yusran.

Momen yang Menginspirasi.

Tetangga dan kerabat yang menyaksikan pertemuan ini turut terharu.

“Ini bukti bahwa jabatan tidak menghilangkan nilai-nilai kekeluargaan. Pak Bupati datang sebagai seorang keponakan, bukan sebagai pejabat,” kata Hasnah Lagaligo, tuan rumah.

Sebelum pamit, Yusran berpesan:

“Jaga kesehatan, Paman. Insya Allah, kami akan kembali.”

Pertemuan singkat ini bukan sekadar reuni keluarga, tetapi juga pengingat bahwa di balik kesibukan dan tanggung jawab publik, ikatan darah tetaplah yang paling utama.

(JM/Redaksi).





Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!